Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah


PERKEMBANGAN  Iptek telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini telah membawa manusia ke dalam era persaingan global,maka sebagai bangsa kita harus meningkatkan sumber daya manusianya.Oleh karena itu peningkattan kualitas SDM haru terencana,terarah,intensif,efektif dan efisien,agar bangsa ini dapat bersaing dalam proses globalisasi.
     
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas SDM itu sendiri.Peningkatan kualitas pendidikan dengan cara pengembangan dan perbaikan kurikulumdan sistem evaluasi,perbaikan sarana pendidikan,pengembangan dan  pengadaa amteri ajar,serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
    
Dua faktor usaha perbaikan  sistem pendidikan di Indonesia kurang berhasil. 
Pertama, strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat Input Oriented.Strategi ini lebih bersifata asumsi bahwa apabila semua input (pelatihan guru,penyediaan alat-alat belajar,dll)pendidikan telah dipenuhi,maka outputnya akan bermutu.
Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented,diatur oleh jajaran birokrasi ditingkat pusat.

Agar mutu tetap terjaga dan proses peningkatan mutu tetap terkontrol,maka harus ada standar yang diatur dan disepakati secara nasional untuk dijadikan indikator evaluasi keberhasilan peningkatan mutu tersebut(benchmarking). Pemikiran ini telah mendorong munculnya pendekatan abru,yakni pengelolaan peningkatan mutu pendidikan dimasa mendatang harus berbasis sekolahs ebagai institusi paling depan dalam kegiatan pendidikan.Pendekatan ini disebut manajemen peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah(School Based Quality Management)atau dalam nuansa yang lebih bersifat pembangunan(developmental) disebut School Based Quality Improvement.
   
 Konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah ini ditulis dengan tujuan:
  1.   Mensosialisasikan konsep dasar manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah khususnya kepada masyarakat.
  2.     Memperoleh masukan agar konsep manajemen ini dapat diimplementasikan,mengingat lingkungan Indonesia yang memiliki keanekaragaman dalam berbagai bidang
  3.       Menambah wawasan pengetahuan masyarakat tentang peningkatan mutu pendidikan.
  4.       Memotivasi masyarakat sekolah untuk terlibat dalam peningkatan mutu
  5.    Mengalang  kesadaran masyarakat sekolah untuk ikut serta aktif dan dinamis dalam meningkatkan mutu pendidikan.
  6.   Memotivasi timbulnya pemikiran-pemikiran barudalam mensukseskan pembangunan pendidikan dari individu dan masyarakat sekolah
  7.    Mengalang kesadaran bahwa semua ini adalah tanggung jawab semua komponen masyarakat,dengan fokus peningkatan mutu yang berkelanjutan(terus menerus)pada tataran sekolah.
  8.       Mempertajam wawasan bahwa mutu pendidikan pada tiap sekolah harus dirumuskan dengan jelas dan dengan target mutu yang harus dicapai setiap tahun.5 tahun,dst.Sehingga tercapai misi sekolah kedepan.
 
Peningkatan Mutu pendidikan Berbasis Sekolah
                        
Di dalam proses pengambilan keputusan unutk peningkatan mutu pendidikan mungkin dapat digunakan berbagai teori,perspektif,dan kerangka acuan(framework)dengan melibatkan berbagai kelompok masyarakat terutama yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan.Dalam sistem lama Birokrasi pusat sangat mendominasi proses pengambilan keputusan pendidikan,yang bukan hanya kebijakan bersifat makro saja tetapi lebih jauh kepada hal-hal yang bersifat mikro;sementara sekolah hanya cenderung melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
                        
Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah merupakan alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan kepada kemandirian dan kreatifitas sekolah.Konsep ini diperkenalkan oleh teori EFFECTIVE SCHOOL yang lebih memfokuskan diri pada perbaikan  proses pendidikan(Edmond,1979).

Beberapa indikator yang menujukkan karakter dari konsep manajemen ini adalah;(a) lingkungan sekolah yang aman dan tertib,(b) sekolah memiliki misi dan target mutu yang ingin dicapai,(c)  sekolah memiliki kepemimpinan yang kuat, (d) adanya harapan yang tinggi dari personel sekolah untuk berprestasi,(e)adanya pengembangan staf sekolah yang terus menerus sesuai tuntutan IPTEK,(f) adanya pelaksanaan evaluasi yang terus menerus terhadap berbagai aspek  akademik dan administratif, dan pemanfaatan hasilnya untuk penyempurnaan/perbaikan mutu,dan (g) adanya komunikasi dan dukungan intensif dari orang tua,murid/masyarakat.

4 prinsip-prinsip pengelolaan kualitas total,yaitu (a)perhatian harus ditekankan kepada proses dengan terus-menerus mengumandangkan peningkatan mutu,(b)kualitas/mutu harus ditentukan oleh pengguna jasa sekolah,(c)prestasi harus diperoleh melalui pemahaman visi bukan dengan pemaksaana turan,(d)sekolah harus menghasilkan siswa yang memiliki ilmu pengetahuan,keterampilan,sikap arif dan bijaksana,karakter,dan memiliki kematangan emosional.

Pengertian mutu
Dalam rangka mutu mengandung makderajat (tingkat)keunggulan suatu produk(hasil kerja/upaya)baik berupa barang maupun jasa;baik yang tangible/intangible.Dalam konteks pendidikan pengertian mutu dalam pendidikan artinya”proses pendidikan”dan”hasil pendidikan”.

Dalam ”proses pendidikan” yang bermutu  terlihat berbagai input,seerti:bahan ajar(kognitif,afektif/psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru),sarana sekolah,dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif.Mutu dalam konteks”hasil pendidikan” mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu (apakah tiap akhir cawu,akhir tahun 2/5 tahun,bahkan 10 tahun).

Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan dapat berupa hasil tes kemampuan akademis (misalnya ulangan umum,UN).Dapat pula prestasi di bidang lain seperti suatu prestasi disuatu cabang olahraga,seni atau keterampilan tambahan tertentu misalnya: komputer, beragam jenis teknis,jasa.Bahkan prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang(intangible)seperti suasana disiplin,keakraban,saling menghormati,kebersihan,dsb.
      
Konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah ini membawa isu desentralisasi dalam manajemen(pengelolaan)pendidikan dimana birokrasi pusat dimana birokrasi pusat bukan lagi sebagai penentu semua kebijakan makro maupun mikro,tetapi hanya berperan sebagai penentu semua kebijakan  makro maupun mikro,tetapi hanya berperan sebagai penentu kebijakan makro,prioritas pembangunan,dan standar secara keseluruhan melalui sistem monitoring dan pengendalian mutu.

Strategi pelaksana ditingkat sekolah
      Dalam rangka mengimplementasikan konsep manajemen peningkatan mutu yang berbasis sekolah ini,maka melalui partisipasi aktif dan dinamis dari orang tua,siswa,guru,dan staf lainnya harus memiiliki  tahapan kegiatan sebagai berikut:
  1.   Penyusunan basis data dan profil sekolah lebihpresentatif,akurat,valid,dan secara sistematis menyangkut berbagai a spek akademis,administratif dan keuangan.
  2.    Melakukan evaluasi diri(self assesment)untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan mengenai sumber daya sekolah,personil sekolah,kinerja dalm mengembangkan dan mencapai target kurikulum dan hasil-hasil yang dicapai siswa.
  3.      Sekolah harus mengidentifikasi kebutuhan sekolah dan merumuskan visi, misi dan tujuan dalam rangka  menyajikan pendidikan yang berkualitas bagi siswanya sesuai dengan konsep pembangunan pendidikan nasional yang akan dicapai.Perumusan visi,misi dan tujuan adalah bagaimana siswa belajar,penyediaan sumber daya dan pengelolaan kurikulum termasuk indikator pencapaian peningkatan mutu tersebut.
  4.    Fokus dalam mengimplementasikan konsep manajemen ini adalah mutu siswa,maka program yang disusun harus mendukung pengembangan kurikulum dengan memperhatikan kurikulum nasional yang telah ditetapkan.

  1.       
.


Tag:

Bagikan Ini

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar