Sistem pendidikan di Singapura termasuk salah satu sistem pendidikan yang memiliki reputasi di dunia internasional. Dengan masyarakatnya yang multikultural dan multirasial, Singapura tetap bisa menunjukkan kualitas terbaiknya dalam dunia pendidikan. Siswa-siswi Singapura dikenal unggul dalam bidang matematika dan sains, mengalahkan siswa-siswi dari Amerika dan Eropa. Perencanaan tujuan dalam sistem pendidikan yang tepatlah membuat Singapura mampu menempatkan diri seperti sekarang ini.
Secara garis besar, sistem edukasi Singapura menganut filosofi globalisasi dan multikulturalisme.
Mengapa globalisasi?
Karena Singapura memiliki keterbatasan sumber daya alam dan energi. Pertumbuhan ekonomi di Singapura bertumpu pada bidang industri. Maka dari itu, Singapura mengarahkan pendidikan siswa-siwinya untuk menghadapi tantangan dunia industri di era globalisasi, yang mana dalam hal ini ilmu teknologi informasi menjadi pilar utama. Oleh karena itu, untuk merealisasikannya, Singapura menitikberatkan fokus pendidikannya ke bidang matematika dan sains sebagai bekal utama siswa-siswinya untuk berkompetisi di dunia industri masa depan.
Di samping itu, Singapura juga mulai melebarkan fokus pendidikannya ke arah pengembangan bakat dan kreativitas sebagai langkah lanjut pembekalan siswa-siswinya. Hal ini sebagai tindak antisipasi untuk mengurangi ketengangan persaingan di bidang akademik, terutama bagi siswa yang kurang kompeten dalam bidang akademik. Mereka diarahkan ke bidang-bidang praktek yang juga membuka kesempatan lebih luas lagi di dunia ketenaga-kerjaan masa depan. Melalui langkah ini, Singapura tetap berusaha mengupayakan pemanfaatan sumber daya manusianya dengan sebaik-baiknya.
Mengapa multikulturalisme?
Singapura menyadari betul bahwa aset terbesar yang dimilikinya adalah komunitas multirasial. Singapura berusaha membentuk kehidupan multikultural yang harmonis dan menumbuhkan rasa nasionalisme sebagai satu bangsa di saat yang sama. Para siswa dididik untuk menjunjung tinggi nilai- nilai kewarganegaraan sekaligus tetap memelihara warisan budaya masing-masing. Sekalipun bahasa nasional Singapura adalah bahasa Inggris, sekolah- sekolah tetap memberikan kesempatan bagi siswa-siswinya untuk mempelajari bahasa etnisnya masing-masing.
Dengan begitu, mereka diarahkan untuk menjadi individu yang berintegritas nasional tanpa melupakan identitas asli mereka. Sehingga mereka berkembang menjadi individu yang peka terhadap inter-relasi antar etnis dan warga negara dengan perspektif global.
Singapura menanam investasi terbesarnya dalam bidang pendidikan bukan untuk meraih reputasi semata, melainkan karena Singapura mengandalkan manusia-manusianya untuk tetap berkembang sebagai negara industri yang kuat. Karena itu tidak heran siswa-siswi Singapura menjadi individu yang sangat kompetitif dan mampu bersaing dengan siswa-siswi dari belahan dunia lainnya. Sekalipun hidup di lingkungan multikultural mereka tetap bisa menjadi kompetitor yang kuat, kokoh dan berkualitas..
Tag: pendidikan global
Tidak ada komentar:
Posting Komentar