Berkatalah seorang bijak pada suatu RUANG dan WAKTU yang lalu : "Para guru adalah Arsitek Jiwa Manusia" Makna yang terkandung didalam kalimat tersebut, jelas mahasiswa dan Alumni suatu perguruan tinggi akan selalu menjadi cermin yang menyatakan segala kegagalan, kesuksesan dan kekurangan dari para guru / dosennya, inilah yang dinamakan REFLEKTOR MORALITAS. Seorang filsuf Inggris JOHN LOCKE menyatakan hati seorang anak (calon Siswa Baru) merupakan "TABULA RASA" mempunyai arti ; Kertas kosong yang putih) dan tergantung apa yang akan diberikan kepadanya dan apa yang akan dituliskan kepadanya. jika pernyataan ini dibaca dan dipahami dengan cermat, akan terlihat jelas setiap siswa baru akan menjadi satu alat 'pembersih dan pencuci bathin' bagi jiwa gurunya atau dosennya,sebab apa...? Karena pada saat ketika mengajar mahasiswa baru dengan segala ilmu dan seni yang belum mereka ketahui, pada saat itu juga si siswa baru mengajarkan kepada dosen akan kepolosan, keikhlasan, kejujuran dan tanpa topeng kemunafikan. Hal ini penting untuk para pendidik, sebagai sarana pencucian mata hati jiwa, KARENA DOSEN ADALAH ARSITEK JIWA MANUSIA. Mana yang akan anda pilih,sebuah buket kembang atau sebungkus benih? Mungkin kebanyakan diantara kita memilih buketnya. Tetapi jika anda seorang pendidik, anda menyadari keterbatasan keterbatasan dari bunga-bunga potongan, betapapun indahnya mereka, dan kemungkinan besar anda akan memilih meluangkan waktu untuk mengumpulkan, memilih dan menanam benih tersebut. Bisa saja seorang Abraham Lincoln disambut dengan guyuran bunga andaikata ia menyerah pada tuntutan para colonial, tetapi ia memilih menanam biji kemerdekaan bagi tiap orang dan dengan demikian ia menjadi pemimpin terbesar sepanjang zaman. Pada kesempatan berdiskusi dan saling bertukar pengalaman, dan rangkuman pengalaman mengajar , dan kiat-kiat mengajar. Diperoleh hasil rumusan mengenai kriteria mental sosok seorang pengajar yang ideal diluar persyaratan gelar yang juga merupakan suatu keharusan , tetapi rumusan ini lebih condong pada kebutuhan pertimbangan etik .
Sumber: Manusia Berjudul Dosen |
Tag: Dunia Dosen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar