DASAR PEMILIHAN UJI STATISTIKA


Dasar Pemilihan
Dasar Penelusuran atau pemilihan uji statistika, perlu dikemukakan beberapa hal yang dapat dijadikan pegangan untuk melakukan pengujian tersebut. Berikut dikemukakan beberapa pertanyataan yang dapat digunakan sebagai acuan.

1. Uji hipotesis apa yang dikehendaki?
Korelasi?
Perbedaan?
Peneliti perlu melihat kembali rumusan hipotesis yang dikemukakan. Dalam hipotesis tersebut kita akan dengan mudah menemukan jawaban kita, pakah kita (misal) akan melakukan uji perbedaan atau penaksiran ataukah akan dilakukan uji korelasi. Bagaimana halnya jika dari hipotesis belum dapat dieksplorasi jawaban tersebut??.dalam hal demikian berarti rumusan hipostesis dari peneliti belum bersifat operasional. Opersasional di sini berarti variabel terumusakan dengan jelas dan hubungan antar variabel juga terlukiskan dengan jelas. “hipotesis yang operasional memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap variabel penelitian (measurable) dan memungkinkan dilakukannya pengujian hubungan antar variabel”
 
Jika peneliti tidak merumusakan hipotesis, maka ada dua kemungkinan. Pertama, penelitian yang dilakukan bersifat “deskriptif murni” sehingga tidak diperlukan pengujian dengan statistika inferensia lagi. Kedua, masih termasuk penelitian analitik (bukan deskriptif), tetapi tidak cukup informasi teoritik (penelitian terdahulu) untuk dikembangkan suatu hipotesis.

2. Bagaimana sampel diperoleh? Bebas (random) atau tidak?
Sebagaimana diketahui bahwa untuk sebagai syarat dilakukannya uji parametrik adalah bahwa sampel penelitian harus dipilih secara bebas/acak. Pertanyaan kedua ini akan menggiring kita apakah akan memilih uji parametrik ataukah non-parametrik.

3. Apa tingkat pengukurannya (level of measurrement)
Nominal ?
Ordinal?
Interval?
Rasio?

4. Berapakah Jumlah kelompok observasi?

5. Jika dua atau lebih, apakah sampel berhubungan (berasal dari satu kelompok subjek = related sampel = sama subjek) atau tidak (lain subjek = independent sample) 

Sebagai contoh misal kita akan mencoba mengatahui perbedaan khasiat obat tidur A dan B.

Peneliti mencobakan obat A pada 10 orang pada suatu hari, kemudian dicatat selang waktu antara minum dengan tidur. Pada hari yang lain terhadap ke-10 orang tersebut dicobakan obat B, kemudian dicatat juga ataukah peneliti menggunakan 20 orang untuk percobaan obatnya. 10 orang dikasih obat A kemudian dicatat selang waktu tidurnya, dan 10 orang yang lain dikasih obat b kemudian juga diukur.

6. Apakah dalam rancangan penelitian ada pengamatan berulang terhadap suatu variabel?
Pada amatan berulang perlakukan dilakukan sekali saja, namun efek dimonitor (diukur) bebebrapa kali, sehingga mempunyai lebih dari satu kelompok data.

7. Apakah pada Uji yang dikehendaki dilakukan pengendalian terhadap variabel tertentu?
Istilah pengendalaian di sini artinya kita meniadakan pengaruh (dalam perhitungan) suatu variabel terhadap variabel dependent yang dihadapi.
PEMILIHAN UJI SATASTISTIKA (khusus perbedaan dan korelasi) Untuk memudahkan pemahaman akan diberikan keterangan simbolsimbol:
B Uji perbedaan atau penafsiran
K Uji Korelasi
N data nominal
O data ordinal
IR data interval rasio
1,2,3 jumlah kelompok data yagn dihadapi
S/SS data berpasangan dari sampel sama
L/LS data berpasangan dengan sampel lain subjek
RANUL rancangan / amatan berulang

A. Pemilihan Uji Beda
Data nominal
Apabila peneneliti ingin menguji perbedaan data (variabel dependent) yang  berskala nominal dapat melihat skema alur berikut:
SKEMA 1. Skema Penelusuran Uji Perbedaan

Dari skema tersebut diketahui bahwa peneliti perlu mengidentifikasikan  beberapa kelompok pengamatan (variabel dependent) yang dihadapi. Apabila dihadapkan satu kelompok pengamatan, maka uji yang dapat digunakan umumnya berangkat dari hipotesis mengenai penaksiran keadaan sampel terhadap populasi tertentu, suatu uji kecocokan (goodness of fit)..
Untuk satu kelompok pengamatan peneliti dapat menggunakan Uji Binomial atau Uji Chi Kuadrat. Apabila mengahadapi dua kelompok pengamatan , maka ia perlu mengidentifikasi lagi apakah kelompok data yang dihadapi bersifat mandiri (lain subyek) atau berpasangan (sama subjek). Jika yang dihadapi data sama subjek (SS), maka dapat dipilih Uji McNemar, sementara jika berasal dari lain subyek (LS), maka dapat
digunakan Uji eksak Fisher atau Uji Chi Kuadrat. Dst…

Data Ordinal
SKEMA 2. Skema Penelusuran Uji Perbedaan data Ordinal


.


Tag:

Bagikan Ini

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar