"MANAJEMEN INTEGRAL PENDIDIKAN"



K
eberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan  pemimpin organisasi sekolah dalam menata dan mengembangkan organisasinya baik ketua yayasan maupun kepala sekolah sebagai manajer operasional sekolah.

Peran kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah tentu saja bukan hanya sekedar memahami administrasi dan kurikulum semata, tetapi juga harus mengembangkan Kemampuan pengembangan dan kemampuan pencapaian misi dan visi sekolah dimasa yang akan datang. Selain kemampuan menyesuaikan sekolah dengan perkembangan teknologi serta mengembangkan potensi yang dimiliki sekolah dalam mengharmonisasikan dengan pembentukan karakter sekolah yang menjadi differensiasi organisasi sekolah unggul.

Nilai unggul sekolah saat ini berpatokan pada kondisi fisik, gedung yang refresentatif, kurikulum berbasis internasional, bertarif mahal dengan guru dan staf pendidikan bergaji mahal sampai lupa kalau model pendidikan unggul itu tidak bisa dinikmati semua orang dan memberikan pembentukan dan kecerdasan mendasar bagi bangsa yang hanya cerdas pengetahuan tapi tidak berkarakter. 

Bisa dipahami tidak semua sekolah bisa mengembangkan kemampuan itu dan masih banyak menganggap pendidikan karakter itu tidak terbentuk dari awal tapi berkembang diluar ketika siswa mampu menyelesaikan pendidikannya. Padahal pendidikan integral akan mampu meningkatkan karakteristik siswa didik dengan baik. Peran kepala sekolah untuk menciptakan karakter unggul inilah yang menjadi bahan kajian dan penelitian dengan lahirnya sekolah dengan beberapa istilah, sekolah berbasis internasional, sekolah berbasis bisnis, sekolah berbasis Al-Qur’an, sekolah berbasis IT, dll.

Diantara kemampuan seorang pemimpin dalam mengelola sekolah ini tentu saja tak lepas dari peran manajemen yang mampu menata dan mengendalikan dari hal yang kecil sampai hal yang besar yang menyangkut kebijakan dan pengambilan keputusan.

Kemampuan integral seorang pemimpin sangat dibutuhkan, seorang kepala sekolah bukan sekedar memahami kurikulum dan administrasi sekolah semata, tetapi memiliki kemampuan layaknya seorang pebisnis profesional mampu mengembangkan potensi sumber daya dan faktor ekonomi yang dimiliki sekolah.

Kepala sekolah mampu mengembangkan potensi manusia yang dimiliki dan potensi keuangan sekolah yang bisa digali sehingga tidak terlalu tergantung pada kemampuan keuangan konvensional sekolah semata tapi mengembangkan tingkatan produk dan jasa yang dimiliki sekolah.

       Sekolah integral


Sekolah integral mungkin kita ingat kasus sekolah-sekolah di departemen agama, yang memisahkan antara pendidikan umum dan agama,  kita kenal dengan istilah dichotomi,  memilah-milah menjadi dua hal atau dua persona, seperti antara program pesantren dengan sekolah umum.

Fenomena sekolah integral ini bisa dilihat  maraknya sekolah terpadu.  Ada sekolah yang benar-benar integral dalam berbagai sistemnya, ada juga sekolah hanya mencitrakan sekolah dengan erbagai istilah seperti sekolah terpadu, sekolah plus, sekolah unggulan, ’sekolah berbasis’ alam, industri, dwi bahasa, semua ditambahkan agar terlihat beda dan unggul dimata masyarakat yang digunakan sebagai bentuk promosi sekolah dalam merekrut siswa dan meningkatkan kualitas sekolah.

Timbul pertanyaan bagaimana cara menyatukan sebuah sistem sekolah yang beragam model, dan apa kriteria sekolah integral? Apa yang diintegralkan? Beberapa pertanyaan diatas jelas bukan hal yang mudah ketika sistem sekolah dikuasai institusi negara, jelas sulit untuk lepas dari kultur negara menguasai pendidikan. Sekolah integral sudah mempunyai karakter tersendiri walaupun tidak bisa lepas dari kurikulum negara.

Muhammadiyah sebagai salah satu contoh organisasi massa keagamaan yang sudah lama memiliki sistem pendidikan sendiri dan perkembangannya yang luar biasa sekali diseluruh Indonesia. Karakter sekolah Muhammadiyah dapat dilihat dalam penyebaran ideologi organisasi yang menyebar keseluruh Indonesia, artinya dimana ada Muhammadiyah diperkirakan ada sekolah berdiri dari mulai TK sampai Perguruan Tinggi. Begitu juga ada fenomena lain, seiring perkembangan politik Islam pasca reformasi tahun 1999 melahirkan sekolah integral yang dirintis para kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan mendirikan sekolah terpadu diberbagai lokasi di seluruh Indonesia.dilansir PKS pelopor sekolah terpadu yang membuka tabir sekolah agama tertinggal dan hanya untuk orang tidak mampu.

  Ruang Dan Fokus Manajemen  integral.

Buku sederhana ini terinspirasi oleh manajemen integratif karya guru besar pasca sarjana STIM LPMI Jakarta prof Dr. Bennet silalahi, Ph.D. tentang perlunya integralitas manajemen dalam sebuah organisasi dalam hal ini penulis menempatkan objek sekolah dan kepala sekolah sebagai motor penggerak perubahan sekolah integral. Dalam bahasan penulis membagi menjadi empat bagian :
  •  Bagian Satu Manajemen Integralistik Organisasi Sekolah
  • Bagian  Dua komunikasi Dan Public Relations
  • Bagian Tiga Administrasi Dan Keuangan Sekolah.
  • Bagian Empat Informasi Dan Teknologi Organisasi Sekolah


.


Tag:

Bagikan Ini

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar